XII TKJ 1

Bersama B.Lusi

XI TKJ 1

Bersama Sahabat Seperjuangan

XII TKJ 1

Bersama Teman Seperjuangan

XII TKJ 1

Bersama B.Lusi dan P.Hafiz

Kamis, 13 November 2014

CARA MEMBUAT MOTOR LISTRIK SEDERHANA



Cara Membuat Motor Listrik sederhana

Alat dan bahan yang diperlukan:
1. Magnet yang berbentuk lingkaran
(bisa menggunakan magnet bekas speaker)
2. Kawat Email/tembaga
3. Baterai
4. Kabel dan penjepit
5. Klip kertas
6. Tabung yang nantinya digunakan untuk menggulung              kumparan
7. Gunting
8. Selotip

Cara Pembuatan:
1. Ambil 2 buah klip kertas dan bentuk menjadi penyangga.
2. Gulung kawat email dan rekatkan dengan selotip
3. Kupas kedua ujung kawat email
4. Susun magnet diantara kedua klip kertas.
5. Letakkan kumparan pada klip kertas
6. Hubungkan klip kertas pada baterai dengan menggunakan kabel dan penjepit

RESENSI NOVEL ROMEO DAN JULIET (LENGKAP)



Nama   : sipryanto amaro siki
Kelas   : XII TKJ 1

A.PENDAHULUAN :
1.    Judul                            : Romeo Juliet
2.    Pengarang                    : William Shakespeare
3.    Penerbit                        : Navila
4.    Tahun Terbit                 : 2010
5.    Jumlah halaman : xii + 184 halaman
6.    pelaku                          : Pangeran Escalus, Romeo,Juliet,Pastor Laurance,
pengasuh juliet,Tybalt,Paris ,Tuan Capulet dan istri tuan capulet
7.sinopsis                           :
Dikisahkan di Kota Verona, Italia, terdapat dua keluarga yang saling bermusuhan sejak lama, yaitu Keluarga Montague dan Keluarga Capulet. Mulanya, Romeo yang berasal dari keluarga Montague jatuh hati kepada Rosaline yang berasal dari keluarga Capulet. Suatu ketika, Tuan besar Capulet, yaitu ayah Juliet, berencana mengadakan pesta besar dan mengundang semua rekan bisnis serta teman-temannya. Keluarga Montague tentu saja tidak diundang. Namun, Romeo nekat menghadiri pesta tersebut karena ingin bertemu Rosaline. Dengan kecerdasannya, ia pun sukses menyamar dan menyelinap ke pesta tersebut. Begitu sampai di tengah pesta, perhatian Romeo justru teralihkan dengan pesona Juliet, bukannya Rosaline. Romeo pun langsung jatuh hati. Di tengah masa saling mengagumi satu sama lain, keduanya harus menelan kekecewaan setelah mengetahui bahwa mereka lahir dari keluarga yang saling bermusuhan. Meski demikian, sepasang remaja ini tidak ingin menyerah dengan permusuhan keluarga yang mereka dihadapi. Mereka berusaha menyatukan diri di tengah ancaman dan kekerasan dari keluarga masing-masing. Dengan bantuan teman Romeo, yaitu Pastor Laurance, mereka menikah secara diam-diam. Sayangnya, di tengah kebahagiaan tersebut, salah satu sahabat Romeo meninggal ditangan sepupu Juliet, Tybalt. Romeo yang awalnya tidak lagi menyimpan dendam untuk keluarga Capulet, akhirnya membalas dengan membunuh Tybalt. Kejadian ini tentu saja memperbesar api permusuhan antara Capulet dan Montague. Ayah Juliet yang tidak mengetahui pernikahan putrinya, memutuskan untuk menikahkan Juliet dengan seorang pemuda bernama Paris. Cinta yang ditentang membuat Juliet putus asa. Ia pun berkonsultasi dan membuat rencana dengan Pastor Laurance. Pastor Laurance menyarankan agar Juliet pura-pura menyetujui pernikahan yang diatur ayahnya. Namun ketika pagi hari menjelang pernikahan, dia harus minum ramuan yang akan membuatnya tampak seperti sudah meninggal. Setelah itu, dia akan dimasukkan ke dalam lemari besi penguburan Capulet. Kemudian, Pastor pun akan mengirimkan Romeo untuk menyelamatkannya. Ironisnya, sebelum rencana ini sampai ke telinga Romeo, ia telah mengetahui kematian istri tercintanya dari orang lain. Dengan hati yang hancur, Romeo pun pergi melihat Juliet untuk terakhir kalinya. Di sana, ia sempat dihadang oleh Paris yang dengan sekejap dibunuh oleh romeo. Tak ada satu pun yang bisa menghentikannya untuk bersatu dengan kekasih tercintanya. Di samping tubuh Juliet, ia menelan racun yang dibelinya lalu mati seketika. Namun beberapa waktu kemudian, Juliet pun terbagun dengan sebuah harapan kosong. Ia justru melihat tubuh suaminya yang tak berdaya lagi. Merasa tak punya alasan untuk hidup, Juliet perlahan mengambil belati Romeo dan menghujam dirinya dengan benda tersebut.
B.ISI :
1.      Tema    : cinta tak sampai
2.      Alur       : menggunakan alur maju
3.      Latar     :
                    -         Latar Tempat :
1.      Di Verona
2.      Di kediaman Capulet
3.      Di Gereja
                   -         Latar Suasana
1.      Gembira
2.      Takut
3.      Gelisah

4.      Penokohan
-         Pangeran Escalus, bersifat protagonis.
-         Romeo
·   Secara fisiologis, Romeo digambarkan sebagai laki-laki yang tampan, bertubuh tegap, keturunan bangsawan, dan dikagumi oleh para gadis.
·   Secara sosiologis, Romeo digambarkan sebagai laki-laki yang cerdas, cekatan, setia, dan tidak takut bahaya atau suka mengambil risiko.
-         Juliet
Juliet digambarkan sebagai perempuan yang cantik, lemah lembut, keturunan bangsawan, bersifat dewasa, sopan, setia, hormat kepada orang tua, dan dikagumi oleh para laki-laki dari keturunan bangsawan ataupun laki-laki kebanyakan.
-         Pastor Laurance
Ia adalah seorang pastor yang arif, bijaksana, dan baik hati.


-         Tybalt
Ia berasal dari keturunan bangsawan, bersifat pemberani, bertubuh tegap dan kekar


-         Paris
Ia berasal dari keluarga bangsawan. Paris adalah seorang laki-laki yang sangat tergila-gila dengan Juliet. Paris pulalah yang akan dijodohkan dengan Juliet.
-         Tuan Capulet, berwatak keras.

5.      Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam Novel Romeo Juliet adalah sudut pandang orang ketiga, yaitu terlihat dari  pengarang menggunakan kata ganti “dia atau ia” dan menyebut nama-nama tokohnya sebagai kata ganti
 6.      Gaya Bahasa
-         Menggunakan bahasa perumpamaan,
-         Bahasa perumpamaan,
-         Terdapat majas personifikasi
-           Bahasa italia
7.      Amanat
Sebuah perselisihan tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan akan menimbulkan permasalahan baru. Oleh karena itu, selesaikanlah masalah dengan kepala dingin. Sebagai manusia, dalam menjalani hidup kita harus memikirkan terlebih dahulu perbuatan yang akan kita lakukan agar nantinya dapat berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

C.KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, secara umum Novel Romeo Juliet karya William Shakespeare mencerminkan kehidupan nyata. Cerita yang dikisahkan dalam novel tersebut sangat akrab dengan kehidupan kita, yaitu masalah percintaan. Shakespeare pandai mengemas ide-ide dengan pilihan kata dan gaya bahasa yang sangat menarik. Dalam karya sastra terdapat unsur-unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur ini dapat menjadikan sebuah cerita mempunya keterpaduaan. Unsur-unsur yang dimaksud adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Nilai-nilai yang terkandung dalam Novel Romeo Juliet diantaranya nilai hedonik, nilai artistik, nilai sosiokultural, nilai etis, moral, religius, dan nilai praktis. Setiap karya sastra pastilah mampu memberi pengaruh positif kepada pembacanya.


RESENSI NOVEL MANUSIA SETENGAH SALMON (LENGKAP)



 Nama     : Sipryanto Amaro Siki (30)
Kelas     : XII TKJ 1


A.    PENDAHULUAN
1.         Judul Novel                  : Manusia Setengah Salmon
2.         Penulis                         : Raditya Dika
3.         Penerbit                       : GagasMedia
4.         Tahun Terbit                : Cetakan pertama, 2011
5.         Jumlah Halaman          : 264 halaman
6.             Pelaku                             : Dika,Edgar,Mama Dika,Papa Dika,Pito,Perek dan
                                        sahabat dika
7.      Sinopsis                          :
Ada satu hal yang membuat buku ini nampak berbeda dari buku-buku sebelumnya. Manusia Setengah Salmon bukan hanya sekedar novel komedi belaka. Bukan hanya kumpulan kalimat candaan yang tidak bermakna. Buku ini menonjolkan unsur kehidupan sosial dalam balutan humor. Menceritakan tentang berbagai macam hal menyedihkan yang sebenarnya ada celah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari hal-hal tersebut.
Salah satu bagian yang menjadi primadona adalah ketika Raditya Dika mencoba menceritakan tentang kegelisahannya sewaktu ia baru saja ditinggalkan oleh kekasihnya. Sama seperti kebanyakan orang, hal pertama yang dirasakan ketika putus cinta adalah kesedihan, kegalauan, dan kekecewaan. Tapi, Manusia Setengah Salmon berhasil meyakinkan bahwa tidak semua hal menyakitkan harus berakhir dengan kesedihan. Seperti pada cerita yang berjudul Sepotong Hati di Dalam Kardus Cokelat. Bercerita tentang dua peristiwa yang sama tapi berbeda konteks, putus cinta dan pindah rumah. Secara kontekstual, tidak ada kesamaan antara keduanya. Tetapi buku ini secara gamblang menjelaskan bahwa kedua peristiwa  tersebut adalah hal yang serupa. Iya, perpindahan.

“Putus cinta sejatinya adalah sebuah kepindahan. Bagaimana kita pindah dari satu hati, ke hati yang lain. Kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipaksa untuk pindah oleh orang yang kita sayang, kadang bahkan kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujung-ujungnya sama: kita harus bisa maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong.”

Raditya Dika mengibaratkan putus cinta sama halnya dengan pindah rumah. Saat dimana seseorang harus bisa merapikan barang-barang dan memasukkannya ke dalam sebuah kardus untu nantinya diikat dan tidak pernah tahu kapan kardus itu akan dibuka. Sama seperti putus cinta bukan?
Maka dengan cerdas, kegelisahan ini langsung dialihkan melalui sebuah dialog antar tokoh dengan menyelipkan beberapa banyolan ringan yang sama sekali tidak melunturkan efek mellow dari cerita tersebut.
Hingga pada akhirnya, cerita tentang ‘perpindahan’ ini diakhiri dengan sebuah paragraf singkat.

“Gue berhenti melamun, melanjutkan memasukkan beberapa buku ke kardus. Lalu, gue melihat Nyokap, mengangguk pelan. Kardus terakhir gue tutup dengan lakban, lalu gue angkat untuk bergabung dengan yang lainnya. Sambil berharap, tidak ada yang tertinggal.”
***
Materi lain yang membedakan Manusia Setengah Salmon dengan buku-buku sebelumnya adalah penonjolan unsur kekeluargaan. Ada salah satu cerita, yang nampaknya didedikasikan untuk Ibu dari sang penulis. Judulnya adalah Kasih Ibu Sepanjang Belanda. Disini diceritakan tentang perjalanan penulis selama seminggu di negeri Belanda. Namun selama itu, Raditya Dika selalu saja dihubungi oleh Ibunya karena khawatir akan keadaannya. Berkali-kali sampai akhirnya ia memutuskan untuk tidak mempedulikan bunyi telepon. Singkat cerita, ada sebuah peristiwa yang akhirnya menyadarkannya bahwa sebenarnya terlalu perhatiannya orang tua adalah gangguan terbaik yang pernah kita terima.

B.ISI
1. Tema
Tema yang diangkat tentang humor
2. Alur
Jika dilihat dari jalan ceritanya, novel ini menggunakan alur cerita maju-mundur.
3. Sudut Pandang
Dalam Novel ini, sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama sebagai tokoh utama.
4. Penokohan
Penggambaran tokoh dalam novel ini jelas yaitu si penulis itu sendiri Raditya Dika:mengisahkan tentang kebodohan – kebodohan dirinya
  • Dika                :konyol,lucu,pemarah,pemalu
  • Edgar             :sabar,sok tahu.
  • Mama Dika    : perhatian,penakut
  • Papa Dika     : perhatian,pekerja keras
  • Pito                 : sabar,penakut
  • Perek              : sabar,penakut



5. Gaya Bahasa
 Bahasa yang digunakan dalam novel Manusi Setengah Salmon adalah bahasa 6.Amanat
  1. Nikmatilah perhatian orang tua yang berlebihan selagi kita mendapatkannya, walaupun menyebalkan, karena ketika mereka tidak ada kita pasti merindukan hal-hal menyebalkan tersebut.
  2. Melakukan hal-hal bersama keluarga adalah hal yang paling indah, walaupun cuma senam kentut bersama
7.setting
·         Tempat :
Belanda,Italia,Rumah,Restoran,Hotel
·         Suasana :
Sedih,Bahagia,Konyol,Tegang,galau

Ø Penilaian
1.      Kekurangan
Kekurangan dalam novel ini adalah banyak cerita yang tidak nyambung dan terkesan tidak masuk akal. Misalnya, “Kita benar-benar tua di jalan. Saking tuanya gue di jalan gara-gara macet, bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi, saat gue pergi dari rumah ke mal pas pulang ke rumah, gue udah punya istri lengkap dengan tiga orang anak. Dan, salah satu dari anak gue lagi hamil muda”.
2.      Kelebihan
Kelebihan dari novel ini, Raditya Dika banyak memberikan pesan-pesan moral yang baik. Misalnya, “ Kalau mau dipikir-pikir, terkadang terlalu baik bisa membuat pacar kita takut. Kadang, kalau terlalu cuek, juga bikin dia marah. Masing-masing cewek/cowok punya kebiasaannya sendiri. Salah satu cara untuk meluluhkan seorang cewek/cowok adalah dengan meluluhkan keluarganya. Dan cara untuk meluluhkan keluarga seseorang adalah menerima dan mengikuti kebiasaan mereka”.
C.      Kesimpulan
Dari resensi novel Manusia Setengah Salmon yang saya buat ini, bahwa novel Manusia Setengah Salmon layak untuk dibaca kalangan remaja maupun dewasa.