XII TKJ 1

Bersama B.Lusi

XI TKJ 1

Bersama Sahabat Seperjuangan

XII TKJ 1

Bersama Teman Seperjuangan

XII TKJ 1

Bersama B.Lusi dan P.Hafiz

Sabtu, 01 Maret 2014

CONTOH HUBUNGAN INTERNASIONAL ANTAR NEGARA



  
            CONTOH HUBUNGAN INTERNASIONAL  ANTAR       
                  NEGARA



OLEH:
1.   ISNADI (18)
2.   SIPRYANTO.A.SIKI (30)




Tahun pelajaran 2013/2014




1.Hubungan internasional bidang hankam
INDONESIA DAN RUSIA
 Indonesia dan Rusia sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan berupa peningkatan modernisasi peralatan militer untuk AD, AL, dan AU Indonesia dengan skema utang negara sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9 triliun lebih.Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Negara, Kamis (6/9).''Kita lakukan kerja sama bidang pertahanan ini untuk memodernisasi peralatan militer kita, baik AD, AU dan AL, dengan skema kredit, state credit 1 miliar dolar AS,'' kata SBY.Sementara, Presiden Putin mengatakan, kerja sama di bidang militer dan teknis dengan Indonesia sudah menjadi perspektif yang baik.
''Ada perspektif yang sangat baik untuk bekerja sama di bidang militer dan teknis. Kami merasa ini sangat bermanfaat bagi kita semua,'' katanya.
Latihan Bersama
Sementara Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengakui Indonesia dan Rusia saat ini sedang menjajaki kemungkinan kerja sama di bidang pertahanan.Tidak hanya peralatan militer, namun kerja sama latihan antara personel militer kedua negara. "Di luar itu (alutsista), pembicaraan saya dengan Kepala staf gabungan mereka adalah peluang-peluang untuk mengikuti pendidikan dan latihan di sana. Paling tidak, secara teknis untuk meningkatkan pengetahuan operasional, teknis, manajemen, pasukan-pasukan khusus, mereka welcome," kata Djoko Suyanto usai serah terima jabatan Pangkohanudnas dari Marsda Eris Herryanto kepada Marsda Ganjar Wranegara di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (6/9).
Menurut Djoko, pada prinsipnya Rusia sudah menyatakan siap untuk melakukan kerja sama, tinggal ditindaklanjuti di level bawahnya.
"Kita coba setelah realisasi dari kunjungan Putin ini, Departemen Pertahanan sudah oke, TNI baru melaksanakan," jelasnya.Bentuk kerja sama pertahanan dengan Rusia misalnya pelatihan spesialisasi pilot pesawat, spesialisasi pilot kapal selam.Mengenai realisasi pinjaman negara sebesar Rp 1 miliar dolar AS, Djoko mengatakan sebenarnya kredit itu sudah dirintis sejak dua tahun lalu, mulai 2005.Kalau bisa direalisasikan, paling tidak itu bisa memperkuat Mi-35 milik AD, Mi-17, kendaraan amfibi untuk AL, Sukhoi untuk AU.
                      2.Hubungan internasional bidang ekonomi
INDONESIA DAN INDIA
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRU2nD2mXmJ1NgAjS6Lo30pemB-yb9CMb3WQhfbWE3ABF1jMv9o
Sebagai dua negara demokrasi utama di Asia, Indonesia dan India sepakat memperkuat hubungan bilateral. Beberapa kerjasama baru yang disepakati yaitu penghindaran pajak berganda dan upaya menaikkan volume perdagangan kedua negara.Demikian hasil inti kunjungan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, di India. Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri RI, Menlu Natalegawa hari ini di New Delhi menemui koleganya, Menlu S.M. Khrisna. Kedua menteri memimpin delegasi masing-masing dalam Pertemuan ke-empat Sidang Komisi Bersama Indonesia – India
 “Kerjasama kemitraan antara Indonesia dan India membawa manfaat besar tidak hanya bagi rakyat kedua negara negara, melainkan juga bermakna positif bagi perkembangan di kawasan dan dunia,” kata Natalegawa. Pernyataan serupa juga diutarakan Menlu Khrisna.Kemitraan RI – India sudah terjalin sejak lama, dimulai dari penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung, tahun 1955, hingga saat ini, kerjasama erat terjalin di berbagai forum internasional seperti PBB dan G-20.
“India dan Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar kedua dan keempat di dunia. Keduanya aktif menyuarakan kepentingan Negara-negara berkembang.Keduanya juga merupakan Negara demokrasi. Karenanya, terbuka peluang besar untuk terus meningkatkan kemitraan  kedua Negara ke taraf yang lebih tinggi,” lanjut Natalegawa.Kedua delegasi menyepakati beberapa kerjasama di sektor-sektor strategis. Di sektor keuangan, misalnya, disepakati perjanjian penghindaran pajak berganda antara kedua negara. Di samping itu, disepakati pula penyelenggaraan Indonesia – India CEO Meeting dan Forum Energi Indonesia – India, yang akan berlangsung akhir tahun ini.
 Kedua Menlu optimistis bahwa, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, akan tercapai target nilai perdagangan sebesar US$25 milyar pada 2015. Kedua delegasi juga membahas kerjasama di bidang ketahanan pangan, pertanian, pendidikan, politik-keamanan, dan sosial budaya.
Di samping itu, dibahas pula kerjasama kedua Negara di berbagai forum regional dan internasional termasuk ASEAN, IOR-ARC (forum kerjasama Negara-negara yang berada di kawasan Samudra Hindia), Gerakan Non Blok, G-20 dan PBB.Kedua Menlu juga membahas persiapan penyelenggaraan ASEAN – Indonesia Cooperation Commemorative Summit di New Delhi pada bulan Desember 2012, yang direncanakan akan dihadiri pula oleh Presiden RI.
Pada kesempatan kunjungan kerja ke India, Menlu Natalegawa melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri India, Manmohan Singh, serta berbicara di hadapan ICWA (Indian Council on World Affairs). (sj)
                 


3.Hubungan internasional bidang  politik
INDONESIA DAN KANADA
http://www.indonesia-ottawa.org/wp-content/uploads/2010/12/canada-indonesia-relation.jpg
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kanada dimulai sejak ditandatanganinya persetujuan kedua negara untuk masing-masing membuka perwakilan diplomatik pada tanggal 9 Oktober 1952. Pembukaan Perwakilan RI di Kanada tahun 1952, yang dikenal dengan nama “Legation Office”, beralamat di Aylmer Road, Aylmer, Quebec. Pejabat diplomatik pertama yang ditunjuk memimpin Kantor Perwakilan RI adalah F.X. Maramis, SH, dalam kapasitas sebagai Charge d’Affaires. Indonesia-Kanada akan memperingati 60 Tahun Hubungan Diplomatik pada 2012.
Namun demikian, secara historis hubungan kedua negara sudah dimulai sejak tahun 1948, yaitu di tengah usaha Indonesia mencari dukungan politik serta pengakuan internasional di forum PBB atas kemerdekaannya yang diproklamasikan 17 Agustus 1945. Dalam hal ini, peran Jenderal McNaughton (Kanada) sebagai Presiden DK-PBB di tengah keadaan yang tidak menentu pada pasca-Perang Dunia II sangat signifikan dalam menentukan keberhasilan diadopsinya suatu resolusi yang pada akhirnya menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Kesungguhan dan konsistensi Kanada dalam membantu Indonesia dan negara berkembang lainnya terus berlanjut melalui program Colombo Plan tahun   1950-an.
Di tataran politik, Kanada tetap berkomitmen mendukung integritas wilayah dan kedaulatan NKRI. Ini merupakan poin yang tidak pernah bergeser dari posisi awal Kanada ketika mendukung pengakuan kedaulatan Indonesia pada tahun 1948 melalui prakarsa Jendral Andrew McNaughton di Dewan Keamanan PBB.
Sejak dibuka tahun 1952, telah ada 17 (tujuh belas) Duta Besar RI yang bertugas di Ottawa, dan Duta Besar Dienne H. Moehario menjabat sejak 7 Mei 2010 hingga sekarang.
Forum Konsultasi Bilateral
Secara umum, hubungan bilateral RI-Kanada dalam enam dasawarsa terakhir berjalan dengan baik. Bahkan terdapat pencapaian yang menggembirakan dengan terlaksananya pertemuan bilateral Menlu RI-Menlu Kanada di Ottawa, 17 Mei 2006 yg sebelumnya pertemuan bilateral kedua Menlu hanya dilakukan di sela-sela pertemuan regional/multilateral.
RI – Kanada menandatangani Joint Declaration pelaksanaan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) tahun 1997. Dalam kunjungan Dirjen Amerop ke Ottawa, September 2008, dicapai kesepakatan dengan Dirjen Asia Selatan dan Oseania DFAIT Kanada untuk mengaktifkan FKB tahun 2009.

FKB ke-1 dilaksanakan di Ottawa, Mei 2011, dan FKB ke-2 di Yogyakarta, Juni 2012. Berbagai bidang kerjasama dibahas dalam kedua FKB tersebut, meliputi bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Sebagaimana disepakati dalam FKB ke-1, FKB berikutnya didahului oleh Dialog Hak Azasi Manusia (HAM) dan Dialog Ekonomi.
Penandatanganan “Joint Declaration by the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Canada on Enhancing Bilateral Consultations” oleh Menlu RI dan Menlu Kanada, Ottawa, 23 Agustus 2012
Tahun 2012 merupakan tahun yang istimewa bagi Indonesia dan Kanada karena keduanya merayakan 60 Tahun Hubungan Diplomatik. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa melakukan Kunjungan Kerja ke Ottawa tanggal 22-23 Agustus 2013. Seusai melakukan pertemuan bilateral dengan mitranya, Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird pada 23 Agustus 2013, keduanya menandatangani Joint Declaration by the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Canada on Enhancing Bilateral Consultations. Mengacu pada Joint Declaration tersebut, FKB yang sebelumnya dilaksanakan pada tingkat pejabat tinggi, akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri. Kanada akan menjadi tuan rumah FKB ke-3.
Mengacu pada Joint Declaration tersebut, FKB RI-Kanada ke-3 dilaksanakan di Ottawa, 22-23 Agustus 2013, dengan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird. Kedua Menteri Luar Negeri mengeluarkan Joint Statement, yang memuat persetujuan kedua negara untuk memperdalam kerjasama dengan berfokus pada kemakmuran melalui perdagangan, investasi dan kerjasama ekonomi, melalui kerjasama politik dan keamanan, dan melalui kerjasama di bidang sosial, pendidikan, kebudayaan dan people-to-people contact. Keduanya juga mempertegas bahwa Pemerintah RI dan Pemerintah Kanada saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing. FKB ke-3 RI-Kanada diawali dengan Forum Ekonomi, Dialog HAM dan Senior Officials Meeting.
                  4.Hubungan internasional bidang sosial budaya
YOGYAKARTA DAN KYOTO
http://www.indonesia-osaka.org/wp-content/uploads/2011/11/Pagelaran-Yogya1-300x200.jpg
Hubungan sister province antara Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Prefektur Kyoto di Jepang Barat cukup erat. Tahun lalu, memasuki usia ke-25 tahun hubungan kerjasama kedua Provinsi, Gubernur DIY dan Gubernur Kyoto saling berkunjung dan mengadakan berbagai acara pertukaran budaya untuk mempererat saling pemahaman kedua daerah.
Tahun ini, Sultan Yogyakarta kembali mengadakan kunjungan ke Kyoto untuk berapartisipasi dalam Festival Budaya Nasional ke-26. Rombongan kesenian Keraton Yogyakarta Kridho Mardawa yang terdiri dari 18 seniman pun ikut tampil dalam berbagai rangkaian acara, seperti dalam parade maupun dalam International Exchange Festival yang diselenggarakan tanggal 30 Oktober. Dalam pertunjukan budaya  ini, juga hadir penampilan kesenian dari negara China, Amerika, Rusia, dan Inggris.
Pada penghujung kunjungan rombongan DIY ke Jepang tanggal 3 November, diselenggarakan pagelaran kesenian Yogyakarta di gedung pertunjukan Kyoto Pulse Plaza. Pertunjukan tersebut menampilkan kolaborasi tari dan gamelan Jawa dari kelompok tari Keraton Yogyakarta dengan kelompok gamelan Margasari dari Jepang. Penampilan tim kesenian ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat Jepang di Kyoto dan diharapkan agar kunjungan kesenian ini dapat dilaksanakan kembali di tahun-tahun mendatang.
Hubungan sister province antara Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Prefektur Kyoto di Jepang Barat cukup erat. Tahun lalu, memasuki usia ke-25 tahun hubungan kerjasama kedua Provinsi, Gubernur DIY dan Gubernur Kyoto saling berkunjung dan mengadakan berbagai acara pertukaran budaya untuk mempererat saling pemahaman kedua daerah.
Tahun ini, Sultan Yogyakarta kembali mengadakan kunjungan ke Kyoto untuk berapartisipasi dalam Festival Budaya Nasional ke-26. Rombongan kesenian Keraton Yogyakarta Kridho Mardawa yang terdiri dari 18 seniman pun ikut tampil dalam berbagai rangkaian acara, seperti dalam parade maupun dalam International Exchange Festival yang diselenggarakan tanggal 30 Oktober. Dalam pertunjukan budaya  ini, juga hadir penampilan kesenian dari negara China, Amerika, Rusia, dan Inggris.
Pada penghujung kunjungan rombongan DIY ke Jepang tanggal 3 November, diselenggarakan pagelaran kesenian Yogyakarta di gedung pertunjukan Kyoto Pulse Plaza. Pertunjukan tersebut menampilkan kolaborasi tari dan gamelan Jawa dari kelompok tari Keraton Yogyakarta dengan kelompok gamelan Margasari dari Jepang. Penampilan tim kesenian ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat Jepang di Kyoto dan diharapkan agar kunjungan kesenian ini dapat dilaksanakan kembali di tahun-tahun mendatang.