CONTOH HUBUNGAN INTERNASIONAL ANTAR
NEGARA
OLEH:
1.
ISNADI (18)
2.
SIPRYANTO.A.SIKI
(30)
Tahun pelajaran 2013/2014
1.Hubungan internasional bidang
hankam
INDONESIA DAN RUSIA
Indonesia dan Rusia
sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan berupa peningkatan
modernisasi peralatan militer untuk AD, AL, dan AU Indonesia dengan skema utang
negara sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9 triliun lebih.Demikian
dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers bersama
Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Negara, Kamis (6/9).''Kita lakukan
kerja sama bidang pertahanan ini untuk memodernisasi peralatan militer kita,
baik AD, AU dan AL, dengan skema kredit, state credit 1 miliar dolar AS,'' kata
SBY.Sementara, Presiden Putin mengatakan, kerja sama di bidang militer dan
teknis dengan Indonesia sudah menjadi perspektif yang baik.
''Ada perspektif yang sangat baik untuk bekerja sama di
bidang militer dan teknis. Kami merasa ini sangat bermanfaat bagi kita semua,''
katanya.
Latihan Bersama
Sementara Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengakui
Indonesia dan Rusia saat ini sedang menjajaki kemungkinan kerja sama di bidang
pertahanan.Tidak hanya peralatan militer, namun kerja sama latihan antara
personel militer kedua negara. "Di luar itu (alutsista), pembicaraan saya
dengan Kepala staf gabungan mereka adalah peluang-peluang untuk mengikuti
pendidikan dan latihan di sana. Paling tidak, secara teknis untuk meningkatkan
pengetahuan operasional, teknis, manajemen, pasukan-pasukan khusus, mereka
welcome," kata Djoko Suyanto usai serah terima jabatan Pangkohanudnas dari
Marsda Eris Herryanto kepada Marsda Ganjar Wranegara di Halim Perdanakusuma,
Jakarta Timur, Kamis (6/9).
Menurut Djoko, pada prinsipnya Rusia sudah menyatakan siap
untuk melakukan kerja sama, tinggal ditindaklanjuti di level bawahnya.
"Kita coba setelah realisasi dari kunjungan Putin ini,
Departemen Pertahanan sudah oke, TNI baru melaksanakan," jelasnya.Bentuk
kerja sama pertahanan dengan Rusia misalnya pelatihan spesialisasi pilot
pesawat, spesialisasi pilot kapal selam.Mengenai realisasi pinjaman negara
sebesar Rp 1 miliar dolar AS, Djoko mengatakan sebenarnya kredit itu sudah
dirintis sejak dua tahun lalu, mulai 2005.Kalau bisa direalisasikan, paling
tidak itu bisa memperkuat Mi-35 milik AD, Mi-17, kendaraan amfibi untuk AL,
Sukhoi untuk AU.
2.Hubungan internasional bidang ekonomi
INDONESIA DAN INDIA
Sebagai dua
negara demokrasi utama di Asia, Indonesia dan India sepakat memperkuat hubungan
bilateral. Beberapa kerjasama baru yang disepakati yaitu penghindaran pajak
berganda dan upaya menaikkan volume perdagangan kedua negara.Demikian hasil
inti kunjungan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, di India. Menurut
siaran pers Kementerian Luar Negeri RI, Menlu Natalegawa hari ini di New Delhi
menemui koleganya, Menlu S.M. Khrisna. Kedua menteri memimpin delegasi
masing-masing dalam Pertemuan ke-empat Sidang Komisi Bersama Indonesia – India
“Kerjasama kemitraan antara Indonesia dan
India membawa manfaat besar tidak hanya bagi rakyat kedua negara negara,
melainkan juga bermakna positif bagi perkembangan di kawasan dan dunia,” kata
Natalegawa. Pernyataan serupa juga diutarakan Menlu Khrisna.Kemitraan RI –
India sudah terjalin sejak lama, dimulai dari penyelenggaraan Konferensi Asia
Afrika di Bandung, tahun 1955, hingga saat ini, kerjasama erat terjalin di
berbagai forum internasional seperti PBB dan G-20.
“India dan
Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar kedua dan keempat di dunia.
Keduanya aktif menyuarakan kepentingan Negara-negara berkembang.Keduanya juga
merupakan Negara demokrasi. Karenanya, terbuka peluang besar untuk terus
meningkatkan kemitraan kedua Negara ke
taraf yang lebih tinggi,” lanjut Natalegawa.Kedua delegasi menyepakati beberapa
kerjasama di sektor-sektor strategis. Di sektor keuangan, misalnya, disepakati
perjanjian penghindaran pajak berganda antara kedua negara. Di samping itu,
disepakati pula penyelenggaraan Indonesia – India CEO Meeting dan Forum Energi
Indonesia – India, yang akan berlangsung akhir tahun ini.
Kedua Menlu optimistis bahwa, dengan berbagai
upaya yang telah dilakukan, akan tercapai target nilai perdagangan sebesar
US$25 milyar pada 2015. Kedua delegasi juga membahas kerjasama di bidang
ketahanan pangan, pertanian, pendidikan, politik-keamanan, dan sosial budaya.
Di samping
itu, dibahas pula kerjasama kedua Negara di berbagai forum regional dan
internasional termasuk ASEAN, IOR-ARC (forum kerjasama Negara-negara yang
berada di kawasan Samudra Hindia), Gerakan Non Blok, G-20 dan PBB.Kedua Menlu
juga membahas persiapan penyelenggaraan ASEAN – Indonesia Cooperation
Commemorative Summit di New Delhi pada bulan Desember 2012, yang direncanakan
akan dihadiri pula oleh Presiden RI.
Pada
kesempatan kunjungan kerja ke India, Menlu Natalegawa melakukan kunjungan
kehormatan kepada Perdana Menteri India, Manmohan Singh, serta berbicara di
hadapan ICWA (Indian Council on World Affairs). (sj)
3.Hubungan
internasional bidang politik
INDONESIA DAN KANADA
Hubungan
diplomatik antara Indonesia dan Kanada dimulai sejak ditandatanganinya
persetujuan kedua negara untuk masing-masing membuka perwakilan diplomatik pada
tanggal 9 Oktober 1952. Pembukaan Perwakilan RI di Kanada tahun 1952, yang
dikenal dengan nama “Legation Office”, beralamat di Aylmer Road, Aylmer,
Quebec. Pejabat diplomatik pertama yang ditunjuk memimpin Kantor Perwakilan RI
adalah F.X. Maramis, SH, dalam kapasitas sebagai Charge d’Affaires.
Indonesia-Kanada akan memperingati 60 Tahun Hubungan Diplomatik pada 2012.
Namun
demikian, secara historis hubungan kedua negara sudah dimulai sejak tahun 1948,
yaitu di tengah usaha Indonesia mencari dukungan politik serta pengakuan internasional
di forum PBB atas kemerdekaannya yang diproklamasikan 17 Agustus 1945. Dalam
hal ini, peran Jenderal McNaughton (Kanada) sebagai Presiden DK-PBB di tengah
keadaan yang tidak menentu pada pasca-Perang Dunia II sangat signifikan dalam
menentukan keberhasilan diadopsinya suatu resolusi yang pada akhirnya
menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Kesungguhan dan konsistensi
Kanada dalam membantu Indonesia dan negara berkembang lainnya terus berlanjut
melalui program Colombo Plan tahun 1950-an.
Di tataran
politik, Kanada tetap berkomitmen mendukung integritas wilayah dan kedaulatan
NKRI. Ini merupakan poin yang tidak pernah bergeser dari posisi awal Kanada
ketika mendukung pengakuan kedaulatan Indonesia pada tahun 1948 melalui
prakarsa Jendral Andrew McNaughton di Dewan Keamanan PBB.
Sejak dibuka
tahun 1952, telah ada 17 (tujuh belas) Duta Besar RI yang bertugas di Ottawa,
dan Duta Besar Dienne H. Moehario menjabat sejak 7 Mei 2010 hingga sekarang.
Forum
Konsultasi Bilateral
Secara umum,
hubungan bilateral RI-Kanada dalam enam dasawarsa terakhir berjalan dengan
baik. Bahkan terdapat pencapaian yang menggembirakan dengan terlaksananya
pertemuan bilateral Menlu RI-Menlu Kanada di Ottawa, 17 Mei 2006 yg sebelumnya
pertemuan bilateral kedua Menlu hanya dilakukan di sela-sela pertemuan
regional/multilateral.
RI – Kanada
menandatangani Joint Declaration pelaksanaan Forum Konsultasi Bilateral (FKB)
tahun 1997. Dalam kunjungan Dirjen Amerop ke Ottawa, September 2008, dicapai
kesepakatan dengan Dirjen Asia Selatan dan Oseania DFAIT Kanada untuk
mengaktifkan FKB tahun 2009.
FKB ke-1
dilaksanakan di Ottawa, Mei 2011, dan FKB ke-2 di Yogyakarta, Juni 2012.
Berbagai bidang kerjasama dibahas dalam kedua FKB tersebut, meliputi bidang
politik, ekonomi dan sosial budaya. Sebagaimana disepakati dalam FKB ke-1, FKB
berikutnya didahului oleh Dialog Hak Azasi Manusia (HAM) dan Dialog Ekonomi.
Penandatanganan
“Joint Declaration by the Government of the Republic of Indonesia and the
Government of Canada on Enhancing Bilateral Consultations” oleh Menlu RI dan
Menlu Kanada, Ottawa, 23 Agustus 2012
Tahun 2012
merupakan tahun yang istimewa bagi Indonesia dan Kanada karena keduanya
merayakan 60 Tahun Hubungan Diplomatik. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Luar
Negeri RI, Marty Natalegawa melakukan Kunjungan Kerja ke Ottawa tanggal 22-23
Agustus 2013. Seusai melakukan pertemuan bilateral dengan mitranya, Menteri
Luar Negeri Kanada, John Baird pada 23 Agustus 2013, keduanya menandatangani
Joint Declaration by the Government of the Republic of Indonesia and the
Government of Canada on Enhancing Bilateral Consultations. Mengacu pada Joint
Declaration tersebut, FKB yang sebelumnya dilaksanakan pada tingkat pejabat
tinggi, akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri. Kanada akan menjadi tuan rumah
FKB ke-3.
Mengacu pada
Joint Declaration tersebut, FKB RI-Kanada ke-3 dilaksanakan di Ottawa, 22-23
Agustus 2013, dengan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa dan
Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird. Kedua Menteri Luar Negeri mengeluarkan
Joint Statement, yang memuat persetujuan kedua negara untuk memperdalam
kerjasama dengan berfokus pada kemakmuran melalui perdagangan, investasi dan
kerjasama ekonomi, melalui kerjasama politik dan keamanan, dan melalui
kerjasama di bidang sosial, pendidikan, kebudayaan dan people-to-people
contact. Keduanya juga mempertegas bahwa Pemerintah RI dan Pemerintah Kanada
saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing. FKB ke-3
RI-Kanada diawali dengan Forum Ekonomi, Dialog HAM dan Senior Officials
Meeting.
4.Hubungan
internasional bidang sosial budaya
YOGYAKARTA DAN KYOTO
Hubungan sister province antara Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan Prefektur Kyoto di Jepang Barat cukup erat. Tahun lalu, memasuki usia
ke-25 tahun hubungan kerjasama kedua Provinsi, Gubernur DIY dan Gubernur Kyoto
saling berkunjung dan mengadakan berbagai acara pertukaran budaya untuk
mempererat saling pemahaman kedua daerah.
Tahun ini, Sultan Yogyakarta kembali mengadakan kunjungan ke Kyoto
untuk berapartisipasi dalam Festival Budaya Nasional
ke-26. Rombongan kesenian Keraton Yogyakarta Kridho Mardawa yang terdiri dari
18 seniman pun ikut tampil dalam berbagai rangkaian acara, seperti dalam parade
maupun dalam International Exchange Festival yang
diselenggarakan tanggal 30 Oktober. Dalam pertunjukan budaya ini, juga
hadir penampilan kesenian dari negara China, Amerika, Rusia, dan Inggris.
Pada penghujung kunjungan rombongan DIY ke Jepang tanggal 3 November,
diselenggarakan pagelaran kesenian Yogyakarta di gedung pertunjukan Kyoto Pulse
Plaza. Pertunjukan tersebut menampilkan kolaborasi
tari dan gamelan Jawa dari kelompok tari Keraton Yogyakarta dengan kelompok gamelan
Margasari dari Jepang. Penampilan tim kesenian ini mendapat apresiasi yang
tinggi dari masyarakat Jepang di Kyoto dan diharapkan agar kunjungan kesenian
ini dapat dilaksanakan kembali di tahun-tahun mendatang.
Hubungan sister province antara Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
Prefektur Kyoto di Jepang Barat cukup erat. Tahun lalu, memasuki usia ke-25
tahun hubungan kerjasama kedua Provinsi, Gubernur DIY dan Gubernur Kyoto saling berkunjung dan mengadakan berbagai acara pertukaran
budaya untuk mempererat saling pemahaman kedua daerah.
Tahun ini, Sultan Yogyakarta kembali mengadakan kunjungan ke Kyoto
untuk berapartisipasi dalam Festival Budaya Nasional
ke-26. Rombongan kesenian Keraton Yogyakarta Kridho Mardawa yang terdiri dari
18 seniman pun ikut tampil dalam berbagai rangkaian acara, seperti dalam parade
maupun dalam International Exchange Festival yang diselenggarakan tanggal 30
Oktober. Dalam pertunjukan budaya ini, juga hadir penampilan kesenian
dari negara China, Amerika, Rusia, dan Inggris.
Pada penghujung kunjungan rombongan DIY ke Jepang tanggal 3 November,
diselenggarakan pagelaran kesenian Yogyakarta di gedung pertunjukan Kyoto Pulse
Plaza. Pertunjukan tersebut menampilkan kolaborasi tari dan gamelan Jawa dari
kelompok tari Keraton Yogyakarta dengan kelompok gamelan Margasari dari Jepang.
Penampilan tim kesenian ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat
Jepang di Kyoto dan diharapkan agar kunjungan kesenian ini dapat dilaksanakan
kembali di tahun-tahun mendatang.
1 komentar:
GAMBARNYA MANA GAN
Posting Komentar